BUKU MISI KATOLIK DI BORNEO

Siap terbit, buku Misi Katolik Di Borneo. Ditulis oleh Budi Miank dan Hilarinus. Buku ini mengisahkan perjalanan Gereja Katolik ke beberapa tempat di Borneo. Dalam proses penyebaran iman Katolik di Borneo (sekarang Kalimantan), ternyata tidak semata-mata berbicara tentang iman, juga beriringan dengan pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan, dan pertanian di tengah-tengah masyarakat di belantara hutan Borneo yang masih rimbun dan ganas. Selain itu, sebagian besar masyarakat yang menghuni salah satu pulau terbesar di dunia ini masih banyak yang belum mengenal ima Kristiani, khususnya orang-orang Dayak. Kedatangan missionaris Katolik di Borneo dimulai tahun 1685-1890. Sekitar 1685, seorang imam Ordo Regulis Penyelenggaraan Ilahi dari Kota Theate Italia, yakni Pastor Antonio Ventigmilia (sekarang nama tersebut diabadikan sebagai nama seminari tinggi di Pontianak) mendarat di Banjarmasin, Kalimantan. Banjarmasin kala itu sebagai kota perdagangan. Ventigmilia berhasil membaptis 4.000 orang Dayak memeluk Katolik. Pastor Antonio meninggal di bumi Borneo yang hingga kini penyebab kematiannya masih sumir. Pada 6 Maret 1807, datang dua imam di Nusantara memberikan pelayanan di wilayah yang dikenal dengan Prefektur Apostolik Batavia. Kemudian pada 3 April 1843, Prefektur Apostolik Batavia meningkat statusnya menjadi Vikariat Batavia yang meliputi seluruh wilayah Hindia Belanda. Vikaris Apostolik Batavia yang pertama adalah Mgr. J. Groof. Tetapi pada 1846, Mgr. Groof diusir oleh Pemerintah Hindia Belanda. Tahun 1847, Groof diganti Mgr. P.M. Vrancken. Pada tahun yang sama, Mgr. Vrancken yang menjabat Vikaris Apostolik Batavia mencari kemungkinan menyebarkan iman Katolik ke Borneo. Buku ringan ini terdiri dari 21 BAB dengan 204 halaman. Berukur 15 x 23 cm. Untuk pemesanan bisa mengontak Budi Miangk di 08152213451.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JALAN MERAH SANG KOMBATAN

PERANG DAN PERBUDAKAN DI TANAH DAYAK

Well-Being and Productivity