Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

BUKU KETOKOHAN NGABE ANOM SOEKAH

Gambar
Buku Ketokohan NGABE ANOM SOEKAH - Pambakal Pahandut Perintis Kawasan Kota Palangka Raya ini mengisahkan Perjalanan Ngabe Anom Soekah sebagai seorang pemimpin Suku Dayak. Oleh sebab itu, membaca cerita Ngabe Anom Soekah seperti mengikuti perjalanan sejarah di TANAH DAYAK. Ngabe Soekah seorang pemimpin kampung yang hidup dalam masa kayau, asang dan perbudakan. Dia terlibat dalam Perang Banjar, terlibatkan merumuskan Perdamaian Tumbang Anoi. Ngabe Soekah menolak tradisi mengorbankan jipen untuk menghantar jiwa ke lewu tatau (surga). Ngabe Soekah hidup di zaman raja-raja, hidup di zaman colonial, hidup di zaman missionaris. Dia mengalami masa-masa dimana manusia Dayak masih buta huruf, sampai suatu masa, dimana Pahandut memiliki sekolah dan guru. Campur tangan Ngabe Soekah yang menjadikan Pahandut dipilih sebagai kawasan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah yang diberi nama Palangka Raya. Buku ini disusun oleh Prof. Dr. Bambang S Lautt, M.Si, Damianus Siyok dan Yankris. Setebal 268 ha

KAMUS LENGKAP DAYAK NGAJU INDONESIA - INDONESIA DAYAK NGAJU

Gambar
Siap cetak versi soft cover. Kamus Populer versi lengkap, DAYAK NGAJU INDONESIA - INDONESIA DAYAK NGAJU. Untuk versi soft cover dijual seharga Rp. 200.000 (dua ratus ribu) perbuku. Pemesanan bisa menghubungi WA/Tele : 0811-5266110, 0838 -3275 - 8311

BUKU POLITIK IDENTITAS

Gambar
Buku berjudul POLITIK IDENTITAS - Sebuah Bunga Rampai ini disusun oleh Wilson dan kawan-kawan. Politik identitas adalah keniscayaan dalam negara majemuk Indonesia. Pada hal identitas telah dieksploitasi untuk tujuan hegemoni kekuasaan, maka ia kemudian memberi dampak segregasi dan diskriminasi. Melalui bunga rampai ini, para penulis menunjukkan bahwa, politik identitas berbasis etnik dalam bentuk etnosentris adalah suatu keniscayaan, sehingga untuk mengelolanya dibutuhkan suatu politik yang menjamin keadilan di antara kelompok yang berbeda-beda. Buku bunga rampai ini fokus membahas politik identitas. Diharapkan dapat menjadi referensi, setidaknya bahan diskusi untuk mendapatkan titik temu di dalam rangka membangun Indonesia yang semakin baik dari masa ke masa. Buku ini terdiri dari 11 BAB, berisi 236 halaman, dengan tinggi buku 23 cm. Peminat boleh menghubungi penyusun, Wilson di nomor kontak 08125664869.

BUKU VALUASI WILAYAH ADAT

Gambar
Segera terbit, buku yang ditulis oleh aktivis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, yaitu Stefanus Masiun, Vinsensius Vermy dan Matius Jon. Sejatinya buku ini berbagi pengalaman kepada khalayak, tentang perjalanan memperjuangkan hak-hak Masyarakat Adat. Buku VALUASI EKONOMI WILAYAH ADAT: TEORI DAN PRAKTIK ini menyajikan kajian teoritis tentang sistem ekonomi berbasis wilayah adat dan hasil analisa terhadap temuan di lapangan yang diambil dari Masyarakat Adat Taman Sunsong dan Masyarakat Adat Taman Meragun di mana masing- masing memiliki kekayaan alam yang luar biasa namun belum banyak diketahui nilai ekonomisnya baik oleh Masyarakat Adat maupun pihak-pihak lainnya termasuk pengambil kebijakan. Terdiri dari 8 BAB, yang membahas tentang : (1) Paradigma Self-Determined Development, (2) Pembangunan Ekonomi dan Kelestarian, (3) Masyarakat Adat dan Pengakuan Negara, (4) Pengalaman Masyarakat Adat Memperkuat Diri, (5) Kekayaan Wilayah Adat, (6) Pengalaman Pemberdayaan Masyarakat Adat di Wilay

BUKU MISI KATOLIK DI BORNEO

Gambar
Siap terbit, buku Misi Katolik Di Borneo. Ditulis oleh Budi Miank dan Hilarinus. Buku ini mengisahkan perjalanan Gereja Katolik ke beberapa tempat di Borneo. Dalam proses penyebaran iman Katolik di Borneo (sekarang Kalimantan), ternyata tidak semata-mata berbicara tentang iman, juga beriringan dengan pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan, dan pertanian di tengah-tengah masyarakat di belantara hutan Borneo yang masih rimbun dan ganas. Selain itu, sebagian besar masyarakat yang menghuni salah satu pulau terbesar di dunia ini masih banyak yang belum mengenal ima Kristiani, khususnya orang-orang Dayak. Kedatangan missionaris Katolik di Borneo dimulai tahun 1685-1890. Sekitar 1685, seorang imam Ordo Regulis Penyelenggaraan Ilahi dari Kota Theate Italia, yakni Pastor Antonio Ventigmilia (sekarang nama tersebut diabadikan sebagai nama seminari tinggi di Pontianak) mendarat di Banjarmasin, Kalimantan. Banjarmasin kala itu sebagai kota perdagangan. Ventigmilia berhasil membaptis 4.000 ora